Seiring dengan perkembangan zaman, strategi marketing juga berkembang secara lebih kompleks. Teknik promosi pun semakin beraneka ragam salah satunya yaitu strategi marketing soft selling. Strategi ini merupakan teknik marketing yang paling sering seorang pebisnis gunakan. Selain strategi marketing soft selling, ada juga strategi hard selling yang juga banyak pebisnis gunakan. Dalam menentukan strategi mana yang terbaik ada baiknya untuk mengetahui karakteristik dan perilaku target konsumen Anda. Untuk mempermudah memahami konsumen, Anda dapat menggunakan software CRM terbaik dari EQUIP.Â
Dengan software CRM terlengkap ini, Anda dapat meningkatkan retensi pelanggan dengan sistem loyalty points serta buat segmentasi pelanggan untuk hadirkan loyalty program yang dipersonalisasi. Selain itu, dengan sistem CRM yang terintegrasi Anda juga akan mendapatkan analisis laporan yang mendalam dan akurat terkait pelanggan Andai. Sistem CRM EQUIP juga dirancang untuk mengotomatiskan pengelolaan prospek dan klien dari berbagai tipe industri dan perusahaan.
Simak artikel berikut ini untuk mengetahui lebih dalam terkait dengan strategi marketing soft selling.
Daftar isi
Pengertian Teknik Soft Selling
Soft selling adalah teknik dalam memberikan informasi atau promosi produk dengan cara tidak langsung dan lebih halus kepada konsumen. Biasanya Anda harus membangun cerita atau narasi terlebih dahulu, kemudian barulah Anda menawarkan produknya secara halus. Teknik ini biasanya dirancang untuk membujuk konsumen alih-alih mendesak konsumen untuk membeli produk Anda seperti teknik hard selling.Â
Soft selling adalah teknik marketing bertekanan rendah, persuasif, dan halus. Teknik ini bisa saja tidak langsung menghasilkan penjualan pada bisnis Anda, namun akan membantu mendorong penjualan berulang dari konsumen. Dengan kata lain, kamu harus memposisikan produk tersebut sebagai solusi atas narasi yang telah kamu bangun sebelumnya, sehingga konsumen tidak akan merasa mereka sedang dipaksa untuk membeli produk yang kamu tawarkan. Inilah prinsip utama dari teknik marketing tersebut.
Baca juga: Affiliate Marketing: Model Bisnis Afiliasi yang Fleksibel dan Menguntungkan
Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling
Perlu Anda ketahui, bahwa teknik marketing yang Anda gunakan akan mempengaruhi penjualan dan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus memikirkan secara matang teknik marketing apa yang ingin Anda implementasikan pada bisnis. Terdapat dua jenis teknik marketing yang sering pebisnis gunakan yaitu soft selling dan hard selling. Penerapan dua teknik marketing ini juga harus digunakan sesuai dengan kebutuhan dan target market dari sebuah bisnis. Berikut ini adalah beberapa perbedaan teknik marketing soft selling dan hard selling:Â
1. Definisi soft selling dan hard selling
Soft selling adalah cara promosi dengan menawarkan produk secara halus, sedangkan hard selling justru sebaliknya. Hard selling adalah teknik menawarkan atau memperkenalkan produk secara lugas dan langsung, dengan harapan konsumen dapat langsung mengetahui tujuan dari promosi itu. Cara hard selling ini bertujuan agar konsumen langsung melakukan pembelian, namun belum tentu menciptakan pembelian yang berkelanjutan.
2. Ketertarikan konsumen
Menurut berbagai penelitian, rata-rata konsumen justru lebih menyukai promosi soft selling. Sebab dengan menggunakan teknik ini, para konsumen tidak merasa seperti sedang dipaksa untuk membeli suatu produk. Teknik soft selling malah akan membuat konsumen penasaran sehingga melakukan riset sendiri.
Sementara untuk hard selling, teknik ini memang cukup baik untuk mendapatkan ketertarikan dari konsumen dengan waktu yang cenderung lebih cepat dari cara soft selling. Jika mereka menyukai promosi yang Anda sampaikan, maka tanpa berpikir lama, mereka pun akan langsung membeli produk Anda.Â
Baca juga: Customer Relationship Management: Pengertian, Peran, serta Cara Menerapkannya dalam Bisnis
3. Objektif dari kegiatan promosi
Teknik soft selling adalah teknik yang paling cocok untuk Anda terapkan jika objektif promosi Anda adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen baru. Teknik ini bisa menarik minat target konsumen yang bukan hanya peduli dengan kualitas produk, tetapi juga cerita atau makna di balik produk tersebut. Sebaliknya, objektif dari teknik hard selling sendiri adalah untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek. Umumnya marketer menggunakan teknik ini pada musim-musim tertentu, khususnya ketika antusiasme belanja konsumen sedang tinggi-tingginya.Â
Tips Jitu Pemasaran Produk dengan Teknik Soft Selling
Setelah mengetahui dan memahami pengertian teknik marketing soft selling serta perbedaannya dengan hard selling. Selanjutnya akan disampaikan beberapa tips jitu dalam melakukan pemasaran produk menggunakan teknik tersebut. Berikut ini merupakan tips yang bisa Anda coba:Â
1. Lakukanlah riset pasar
Dalam memulai sebuah bisnis hal yang penting dan utama untuk Anda lakukan adalah melakukan riset pasar. Anda bisa mempelajari sebanyak mungkin tentang tantangan dan sudut pandang pelanggan saat ini. Dengan melakukan hal ini, akan membantu Anda dalam menentukan apakah produk atau layanan yang Anda tawarkan nantinya cocok bagi pelanggan. Riset pasar juga akan membantu Anda dalam membuat produk yang terbaik dan benar-benar bisa menjawab permasalahan dan kebutuhan pelanggan.
2. Personalisasikan iklan Anda
Saat menerapkan strategi marketing soft selling, kesan personal akan sangat membantu bisnis Anda. Hal ini akan memberikan kesan empati dalam iklan Anda. Misalnya, saat menggunakan pendekatan soft selling, cobalah untuk membuat promosi yang terasa santai. Hal bisa Anda lakukan yaitu dengan mengajak pelanggan merasa terlibat dalam sebuah percakapan.
3. Fokuskan dalam membangun hubungan dengan pelanggan
Perlu Anda ingat bahwa tujuan dari strategi marketing soft selling adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan untuk tetap loyal dengan produk Anda. Oleh karena itu, Anda hari membuat promosi yang dapat membuat pelanggan betah dan nyaman dengan produk Anda. Karena membangun dan membina hubungan positif dengan pelanggan sangat penting untuk penjualan dan membangun loyalitas. Untuk mempermudah dalam membangun hubungan dengan pelanggan, Anda dapat menggunakan software CRM (Customer Relationship Management) terbaik untuk bisnis Anda.Â
4. Aktif mendengarkan pelanggan
Bagi seorang pebisnis, Anda harus memiliki kemampuan mendengar secara aktif karena Anda dituntut untuk memiliki rasa empati yang tinggi untuk memahami masalah pelanggan. Kemampuan merupakan sebuah skill yang sangat penting untuk Anda miliki. Ketika pelanggan merasa bahwa mereka dengar, mereka akan membangun kredibilitas yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Selain itu, Anda dapat berlatih untuk mendengarkan secara aktif dengan memiliki bahasa tubuh yang terbuka sembari mendengarkan pelanggan Anda. Hal ini juga akan memudahkan Anda untuk melakukan penjualan dan memberikan penawaran yang pelanggan Anda butuhkan.Â
Baca juga: Sistem CRM Software: Manfaat, Kegunaan, dan Pentingnya untuk Bisnis
5. Terbuka dengan pelanggan
Dengan bersikap terbuka dan mengajukan pertanyaan yang relevan kepada pelanggan maka Anda menunjukkan minat yang tulus dalam membantu mereka dalam memecahkan masalah mereka. Selain itu, dengan mengajukan pertanyaan lanjutan akan membantu Anda dalam mengenal dan membangun lebih banyak hubungan dengan pelanggan Anda. Anda juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk survei. Dengan mengajukan pertanyaan ini, maka akan membantu Anda dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan dan mendapatkan konteks penuh dari situasi yang mereka hadapi.
6. Berikan nilai produk tanpa memintanya untuk membeli
Langkah berikut ini merupakan langkah yang cukup sulit dalam penerapan strategi soft selling. Dengan menambahkan nilai pada produk berarti memberikan pengalaman yang terbaik kepada konsumen. Akan tetapi, Anda tidak harus langsung menghasilkan penjualan atau mendapatkan keuntungan. Nilai ini bisa Anda tunjukkan melalui kelebihan dari produk Anda dibandingkan dengan kompetitor. Selain itu, hal ini juga akan memberikan kesan bahwa produk Anda adalah produk yang terbaik.Â
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai strategi marketing soft selling mulai dari pengertian, perbedaannya dengan teknik hard selling, hingga tips jitu memasarkan produk Anda menggunakan strategi soft selling. Sejatinya dalam menentukan teknik yang terbaik untuk Anda terapkan yaitu dengan memahami masalah atau kebutuhan konsumen terlebih dahulu. Oleh karena itu gunakanlah software CRM yang terintegrasi untuk memudahkan Anda dalam memahami konsumen. Dengan sistem CRM terbaik dari EQUIP, Anda dapat mengotomatiskan pengelolaan pelanggan dan proses penjualan pada bisnis Anda. Segera jadwalkan demo gratis bersama tim kami untuk merasakan kemudahan menggunakan sistem CRM terlengkap dari EQUIP.