Laporan arus kas atau cash flow statement adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama periode tertentu, untuk menilai likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan.
Tanpa laporan laporan arus kas, perusahaan akan kesulitan dalam mengelola likuiditas dan mengetahui apakah mereka dapat memenuhi kewajiban jangka pendek.
Jika laporan arus kas tidak digunakan, perusahaan berisiko menghadapi masalah likuiditas yang dapat mengganggu operasional, seperti kesulitan membayar utang atau melakukan investasi yang menguntungkan.
Selain itu, tanpa laporan arus kas yang akurat, potensi kebangkrutan atau kesalahan pengelolaan kas akan semakin tinggi.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai pengertian laporan arus kas, fungsi laporan arus kas, cara membuat laporan arus kas, dan contoh laporan arus kas.
Baca Juga: Tips Usaha Modal Kecil dengan Untung Besar yang Wajib Anda Dicoba!
Apa Itu Laporan Arus Kas?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arus kas berarti pemasukan dan pengeluaran uang tunai perusahaan berdasarkan harian, mingguan, dan dalam rentang waktu tertentu.
Singkatnya, laporan arus kas atau cash flow merupakan laporan yang memperlihatkan secara rinci arus kas yang masuk dan kas yang keluar dari suatu perusahaan.Â
Umumnya, isi laporan keuangan arus kas meliputi jumlah kas yang masuk atau diterima berupa uang tunai dan investasi tunai dari pemilik perusahaan, dan jumlah kas yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti utang dan beban-beban yang perlu dibayarkan.
Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas bagi Perusahaan
Informasi dari laporan arus kas, nantinya akan sangat berguna bagi perusahaan atau penggunanya.
Terutama laporan yang tersusun secara lengkap dan tepat. Laporan ini juga dapat menjadi acuan perusahaan untuk Mengevaluasi kemampuan perusahaan. Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat atau tidak.Â
Sebuah perusahaan yang sehat bisa Anda lihat dari kemampuannya dalam membayar kewajiban beban operasionalnya seperti gaji karyawan dan lain lain.
Selain itu, Lewat informasi yang terdapat dalam laporan keuangan, pengguna atau perusahaan khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Pengguna atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun strategi atau langkah kedepannya untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi. Disinilah peran software akuntansi dibutuhkan.
Fungsi Laporan Arus Kas
Fungsi laporan arus kas sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi keuangan perusahaan, terutama dalam hal pengelolaan kas. Berikut adalah beberapa fungsi utama laporan arus kas:
- Menilai Likuiditas Perusahaan
Laporan arus kas memberikan informasi mengenai kas yang tersedia, sehingga perusahaan dapat menilai apakah memiliki cukup kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, seperti membayar gaji, utang, dan biaya operasional lainnya. - Membantu Pengambilan Keputusan
Dengan mengetahui arus kas yang masuk dan keluar, manajemen perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik, seperti apakah perlu mengambil pinjaman, melakukan investasi, atau menunda pengeluaran. - Memonitor Kinerja Keuangan
Laporan ini membantu perusahaan untuk memantau kinerja keuangan dalam jangka pendek, menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas operasionalnya. - Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik
Dengan laporan arus kas yang akurat, perusahaan dapat merencanakan pengeluaran dan investasi di masa depan, serta memprediksi kebutuhan kas yang akan datang. - Mengidentifikasi Masalah Keuangan
Jika laporan arus kas menunjukkan adanya kekurangan kas atau ketidakseimbangan arus kas, perusahaan dapat segera mengambil langkah perbaikan untuk menghindari masalah likuiditas atau kebangkrutan.
Dengan memahami fungsi-fungsi tersebut, perusahaan dapat menggunakan laporan arus kas untuk memastikan kelangsungan operasional dan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan.
Susunan Bagian Laporan Arus Kas
Meskipun setiap perusahaan akan memiliki item yang mungkin berbeda, namun pada umumnya sama.
Panduan ini akan memberi Anda gambaran umum yang bagus tentang apa yang harus dicari saat menganalisis sebuah perusahaan. Berikut adalah rincian setiap bagian dalam laporan arus kas
- Arus Kas Operasi
Bagian ini menunjukkan kas yang dihasilkan atau digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Misalnya, pendapatan dari penjualan produk, pembayaran utang, penerimaan piutang, pembayaran gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Arus kas operasi memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan uang dari aktivitas inti tanpa bergantung pada pembiayaan eksternal atau penjualan aset. - Arus Kas Investasi
Arus kas ini mencakup aliran kas yang terkait dengan pembelian dan penjualan aset non-lancar, seperti properti, pabrik, peralatan, atau investasi jangka panjang lainnya. Arus kas investasi bisa berupa pengeluaran kas untuk membeli aset tetap atau penerimaan kas dari penjualan aset. Informasi ini penting untuk menilai seberapa besar perusahaan berinvestasi dalam aset yang mendukung pertumbuhannya. - Arus Kas Pendanaan
Bagian ini mencakup aliran kas yang berhubungan dengan kegiatan pendanaan, seperti penerimaan kas dari penerbitan saham atau utang, serta pengeluaran kas untuk pembayaran utang atau dividen. Arus kas pendanaan memberikan gambaran mengenai struktur modal perusahaan, apakah perusahaan mengandalkan ekuitas atau utang untuk membiayai operasionalnya.
Baca Juga: 6 Langkah Sukses Memulai Usaha Jasa Pengiriman untuk Pemula
Metode Laporan Arus Kas
Ada dua metode utama dalam penyusunan laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Kedua metode ini digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Meskipun keduanya menghasilkan laporan yang sama, cara penyajiannya berbeda.
1. Metode Langsung
Pada metode ini, laporan arus kas disusun dengan cara mencatat secara langsung penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode tertentu. Setiap aliran kas yang masuk (misalnya, pendapatan dari penjualan) dan keluar (misalnya, pembayaran utang dan biaya operasional) dicatat secara rinci.
Metode langsung memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai arus kas aktual perusahaan, tetapi sering kali lebih memakan waktu dan membutuhkan detail yang lebih banyak.
2. Metode Tidak Langsung
Metode ini lebih umum digunakan karena lebih sederhana. Dalam metode tidak langsung, laporan arus kas dimulai dengan laba bersih yang tercatat dalam laporan laba rugi, kemudian disesuaikan dengan perubahan non-kas, seperti depresiasi, perubahan dalam aset lancar dan kewajiban, serta biaya-biaya yang belum dibayar. Ini berarti, aliran kas yang tidak tercermin dalam laba bersih akan diperkirakan dan disesuaikan untuk mendapatkan jumlah arus kas dari kegiatan operasional.
Penyesuaian untuk biaya yang belum dibayar atau pendapatan yang belum diterima
Kedua metode ini diterima oleh standar akuntansi, tetapi metode tidak langsung lebih sering dipilih oleh perusahaan karena lebih mudah dan efisien dalam penyusunannya, meskipun tidak memberikan informasi seteliti metode langsung.
Contoh Laporan Arus Kas dan Cara Membuatnya
Cara membuat laporan arus kas biasanya terbagi menjadi dua cara, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
Dari isi laporan, kedua metode tersebut tidak ada bedanya, yang ada hanya dari cara penyusunan laporannya saja yakni dari aktivitas operasionalnya.
Berikut cara membuat laporan arus kas dengan metode tidak langsung beserta contohnya.
1. Kumpulkan data laporan laba rugi
Langkah pertama cara membuat laporan arus kas, yaitu mengumpulkan data laporan laba rugi. Laporan laba dan rugi biasanya memiliki periode. Periodenya bisa sebulan sekali, per tiga bulan, per empat bulan, dan sebagainya. Ketentuan ini biasanya mengikuti kebijakan perusahaan.
Perhatikan contoh data laporan laba rugi dari PT. Solusi berikut ini:
Dari contoh di atas, terlihat bahwa pada tahun 2021 PT. Solusi mendapatkan keuntungan atau laba senilai Rp19.000.000.
2. Kumpulkan data neraca tahun tersebut dengan tahun sebelumnya
Langkah selanjutnya cara bikin laporan arus kas adalah mengumpulkan data neraca, Untuk menyiapkan neraca saldo, Anda membutuhkan saldo akhir dari semua akun buku besar dan kas.
3. Bandingkan dua neraca tersebut
Langkah ketiga cara bikin laporan keuangan kas adalah membandingkan laporan neraca di periode sebelumnya dengan laporan neraca periode berjalan.
Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan data kegiatan keuangan perusahaan pada periode tahun berjalan.
Dalam kasus ini kita membandingkan laporan neraca 2020 dan 2021. Setelah membandingkan dari laporan kedua neraca sebelumnya, maka akan dapat data laporan seperti ini:
Sekarang Anda dapat perhatikan kolom Net Change. Di kolom tersebut menunjukkan kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berlangsung sejak tanggal 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021. Sementara angka-angka yang ada pada kolom Net Change didapat dari selisih antara data neraca 2021 dengan neraca 2020.
4. Lakukan penyusunan
Langkah terakhir cara bikin laporan keuangan kas, yaitu melakukan penyusunan, berdasarkan laporan laba rugi dan perbandingan neraca tahun 2020 dan 2021 maka Anda sudah siap untuk menyusun laporan cash flow.
Seperti penjelasan sebelumnya, bahwa cara bikin laporan keuangan kas kas memiliki tiga komponen. Komponen pertama, lakukan penyesuaian laba rugi terhadap seluruh kegiatan transaksi yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Penyesuaian nya bisa ditambah atau dikurangi, tergantung dari transaksi yang terjadi.Â
Bagian selanjutnya dalam cara mengerjakan arus kas adalah membuat laporan arus kas investasi. Pada bagian ini, Anda hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan investasi untuk mendapatkan kas bersih dari investasi.
Setelah mendapatkan ketiganya, Anda hanya perlu melakukan penjumlahan untuk mendapatkan kas yang terpakai, dengan cara menggabungkan ketiga komponen tersebut.
Bagian terakhir adalah laporan arus kas pendanaan. Pada bagian ini Anda hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan pendanaan untuk mendapatkan kas bersih dari pendanaan.
Kesimpulan
Arus kas dapat menjadi tolak ukur seberapa besar kemampuan perusahaan didalam mengelola pengeluaran dan pemasukannya. Sebuah perusahaan bisa saja memiliki laporan laba rugi yang baik dengan laba bersih yang sangat besar, namun jika hal itu tidak lengkap dengan arus kas yang baik maka perusahaan belum menunjukkan performa yang baik.
Untuk memudahkan proses laporan keuangan, Anda dapat mengandalkan software akuntansi EQUIP. Buat laporan keuangan perusahaan yang lengkap, mulai dari transaksi, laba rugi, pengeluaran, dan lainnya dalam hitungan menit.
Software akuntansi EQUIP ini dilengkapi dengan berbagai jenis fitur yang perusahaan butuhkan dalam proses pengelolaan finansial, seperti manajemen faktur dan pembayaran, manajemen nota kredit dan debit, manajemen pajak yang terlokalisasi, rekonsiliasi rekening bank, akun analitik, dan lainnya. Coba demo produk EQUIP sekarang!