Wajib Tahu! Cara Menghitung HPP Makanan Bagi Bisnis F&B

Bagi para pebisnis kuliner, tentu penting untuk mengetahui bagaimana cara menghitung HPP makanan dengan baik. Salah satu tujuannya yaitu untuk mengetahui berapa jumlah modal yang anda perlukan untuk mendapatkan suatu produk. Selain itu, HPP juga biasanya anda butuhkan untuk melakukan perhitungan lainnya.

Baca Juga : HPP : Pengertian dan Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

DemoGratis

Mengenal Harga Pokok Produksi

Istilah HPP seringkali anda gunakan dalam bisnis, ekonomi dan akuntansi. Akan tetap,i, orang-orang yang jarang berkecimpung dalam dunia tersebut, akan terasa asing mendengar istilah HPP.

HPP atau Harga Pokok Produksi adalah jumlah biaya produksi perusahaan yang wajib pelaku usaha keluarkan selama periode tertentu. Biasanya hal tersebut berhubungan dengan berbagai macam biaya pengadaan produk, baik untuk peralatan produksi, bahan baku, maupun pendukung yang lainnya.

Jika perusahaan atau pelaku usaha menjumpai HPP atau Harga Pokok Produksi ini, nantinya akan lebih mudah menetapkan nominal harga jual produk. Termasuk dapat memprediksikan laba maupun rugi melalui pembukuan usaha.

Pengertian harga pokok produksi menurut Susilowati (2009), yaitu semua pembiayaan yang telah dibebankan dalam produk maupun jasa yang terukur berbentuk uang atau dana yang nantinya akan anda serahkan.

Namun berbeda dengan pengertian harga pokok produksi menurut Supriyono (2013), adalah sejumlah nominal yang anda bayarkan untuk mempunyai jasa atau produk yang perusahaan butuhkan sebagai sarana menghasilkan keuntungan.

Dengan kata lain, dapat kita simpulkan bahwa harga pokok produksi adalah akumulasi biaya yang perusahaan keluarkan untuk menghasilkan produk maupun jasa.

Baca Jaga : Mengenal Istilah-Istilah Dalam Bisnis Yang Wajib Kamu Ketahui!

Pentingnya Harga Pokok Produksi

Cara Menghitung HPP

Kenapa HPP penting sekali bagi bisnis kuliner? Sebab harga pokok produksi biasanya akan memberikan dampak terhadap pembukuan bisnis. Apalagi jika usaha makanan yang anda kelola sudah cukup besar, sehingga penting untuk membuat pembukuan agar arus keuangan dapat anda monitoring.

Perhitungan harga pokok dengan tepat bisa membantu menentukan berapa harga jual produk makanan yang anda tawarkan. Sehingga, harga jual tersebut tidak hanya dengan mengira-ngira saja.

Selain itu, anda juga dapat mencegah harga jual terlalu tinggi atau terlalu rendah. Karena harga jual yang terlalu rendah tidak mendatangkan benefit yang maksimal. Namun, harga jual yang terlalu tinggi juga bisa dianggap terlalu mahal sehingga bisa memberikan dampak negatif terhadap penjualan produk.

Komponen Penting Harga Pokok Produksi Makanan

Untuk mempermudah anda dalam memahami bagaimana cara menghitung harga jual makanan dengan mudah, sebaiknya anda mengetahui komponen atau unsur-unsur HPP. Karena, unsur atau komponen tersebut adalah pembentuk HPP dalam usaha kuliner. Berikut ada 3 jenis komponen yang perlu anda ketahui :

1. Biaya Bahan Baku

Salah satu komponen harga pokok produksi adalah bahan baku. Poin ini merupakan yang terpenting, karena akan memberikan dampak bagi perhitungan biaya yang lainnya sebagai pembentuk HPP bisnis kuliner.

Anda harus memperhatikan rincian dari biaya bahan baku produk yang ingin anda beli, termasuk perhitungan jumlah total dari bahan baku di akhir periode. Penting juga untuk selalu mengecek persediaan bahan dan bagaimana cara menghabiskannya.

2. Biaya Tenaga Kerja

Selain perhitungan biaya bahan baku, penting juga untuk memperhatikan biaya tenaga kerja atau karyawan sebagai komponen HPP. Maksud dari biaya tenaga kerja adalah merujuk pada gaji karyawan per bulannya dan hal-hal lain yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun pihak yang ikut terlibat dalam aktivitas produksi.

3. Biaya Lain-lain

Biaya lain-lain atau biaya tidak langsung juga termasuk komponen penting dalam cara menghitung harga pokok produksi makanan. Biasanya mencakup biaya perawatan peralatan.

Walaupun kondisi peralatan dalam keadaan yang baik, namun anda tetap memperhitungkan adanya biaya overhead tersebut. Hal ini bertujuan agar apabila sewaktu-waktu ada kerusakan, maka anda memiliki simpanan biaya yang dapat memperbaikinya.

Baca Juga : Sistem Akuntansi: Pengertian, Unsur,Kelebihan, dan Penerapannya

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) Makanan

Cara Menghitung HPP

Ada 2 tahapan cara menghitung HPP makanan dalam usaha kuliner, antara lain cara ideal dan juga aktual. Berikut ulasannya :

1. Food Cost Ideal

Perhitungan untuk food cost ideal ini kerap kali diperhitungkan di awal sebagai pedoman perhitungan yang selanjutnya, yakni food cost actual. Selain itu, idealnya nilai food cost ideal makanan berkisar antara 20-35%.

Perhitungan nilai ideal ini sudah memiliki rumus baku, antara lain modal dibagi harga jual, lalu dikalikan 100%. Berikut rumusnya :

(Modal/Harga jual) x 100%

Untuk memahaminya lebih mudah, berikut akan kami bagikan contoh cara menghitung food cost usaha kuliner seblak. Cara menghitung harga jual makanan per porsi untuk seblak ini memerlukan rincian modal berikut :

  • Mi keriting Rp250
  • Kerupuk Rp1000
  • Makroni Rp750
  • Sosis Rp750
  • Bakso Rp1000
  • Telur ayam Rp2000
  • Suki Rp1.500
  • Aneka bumbu Rp1.000
  • Gas Rp750

Berdasarkan keterangan di atas, bisa kita hitung jika total modal yang anda perluka untuk 1 porsi makanan seblak yaitu Rp9.000. Setelah itu, anda dapat menentukan harga jual sesuai keinginan untuk 1 porsi seblak. Anggap saja Rp30.000. Jika sudah, anda bisa menghitung persentase dari food cost ideal.

Pakai rumus yang telah anda sebutkan di atas, lakukan perhitungan berikut :

Food cost = (Rp9.000/Rp30.000)x 100%

Food cost = 30%.

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka anda memperoleh angka ideal 30%. Dengan kata lain, angka tersebut dapat kita katakan cukup aman, serta sudah sesuai standar dari food cost usaha kuliner.

2. Food Cost Aktual

Jika ingin mengecek apakah biaya ideal sesuai fakta atau tidak, anda bisa memakai perhitungan biaya aktual atau food cost actual. Untuk melakukan perhitungan food cost actual, maka anda wajib melakukan perhitungan HPP-nya.

Ini artinya, anda wajib mempunyai data untuk persediaan awal, melakukan pembelian untuk persediaan, dan persediaan akhir sesudah stok barang.

Jika sudah mengetahui HPP-nya, anda selanjutnya bisa melakukan perhitungan food cost actual. Setelah itu, dapat anda bandingkan antara biaya aktual dengan ideal. Agar tidak kebingungan, simak contoh perhitungan HPP di bawah.

3. Perhitungan HPP

Misalnya, warung seblak mempunyai stok awal atau persediaan 30 porsi. Maka total modal usaha seblak yang anda keluarkan ini yaitu 30 x Rp9000 = Rp270.000 (stok awal).

Sedangkan untuk seminggu ke depan, anda membeli persediaan bahan baku sebanyak 200 porsi. Maka perhitungannya jadi Rp9000 x 200 = Rp1.800.000, untuk pembelian stok.

Sesudah perhitungan sebelum stock opname atau penjualan, ada lima porsi seblak untuk persediaan produk akhir. Maka nilainya yaitu Rp9000 x 5 =Rp45.000 sebagai stok akhir.

Kini saatnya anda mempraktekkan cara menghitung HPP dengan rumus di bawah ini :

HPP = (Pembelian Stok+Stok Awal) – Stok akhir

HPP = (Rp1.800.000 + Rp270.000) – Rp45.000 = Rp2.025.000

4. Perhitungan Food Cost Aktual

Mengingat nilai HPP telah anda dapatkan, kini anda bisa melakukan perhitungan FCA (food cost aktual). Misalnya, banyaknya seblak terjual yaitu 220 porsi yang harga jualnya Rp30.000 setiap porsi. Sehingga penghasilan yang anda dapatkan yaitu Rp30.000 x 220 = Rp6.600.000.

Berikut rumus dari food cost aktual :

FCA = (HPP/jumlah nilai yang telah terjual) x 100%

FCA = (Rp2.025.000/Rp6.600.000) x 100% = 30,68%

Biasaya nilai FCA ini lebih besar dari nilai food cost ideal. Sebab di setiap pembuatan makanan tentu sudah ada bahn terbuang. Ada beberapa faktor, seperti kerusakan bahan baku, busuk, serta lainnya.

Apabila tidak begitu besar selisihnya, maka tidak masalah. Namun jika nilainya terlihat lebih besar, sampai 20% maka harus waspada. Apabila hal tersebut terjadi, maka artinya selama pembuatan makanan terjadi pemborosan. Silakan evaluasi dan lakukan perbaikan supaya hal tersebut tidak terjadi.

Baca Juga : Cara Efektif Mengurangi Food Cost dalam Pengelolaan Usaha Kuliner

Accounting

Kesimpulan

Cara menghitung HPP makanan memang tidaklah sulit. Anda dapat menerapkan perhitungan di atas dalam usaha kuliner yang sudah anda bangun. Untuk mempermudah perhitungan dan penentuan haga jual produk, anda dapat menggunakan software ERP F&B dan akuntansi dari EQUIP. Coba demo gratisnya sekarang!

Artikel Terkait

Baca Juga

Coba Gratis Software EQUIP

Diskusikan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli kami dan dapatkan demonya! GRATIS!

Ingin respon lebih cepat?

Hubungi kami lewat Whatsapp

Icon EQUIP

Aurel
Balasan dalam 1 menit

Aurel
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
628111775117
×

Aurel

Active Now

Aurel

Active Now