Saat ini banyak bisnis yang menjual produk kepada pelanggan secara kredit. Seperti yang marak belakangan ini yaitu Shopee PayLater yang membuat Anda bisa belanja sekarang dan bayar nanti. Sistem ini memungkinkan penjual untuk mengirimkan produk, mengirimkan invoice, kemudian pembeli dapat membayarkan sesuai tanggal jatuh tempo. Pemilik bisnis akan melakukan pencatatan uang yang ada pada pembeli melalui akun pada pembukuannya. Akun tersebut yang biasanya dikenal sebagai account receivable atau piutang dalam akuntansi. Namun, saat ini Anda dapat menggunakan sistem akuntansi sebagai cara mudah untuk menghitung piutang perusahaan pada setiap transaksi. Anda akan lebih mudah mengoptimalkan kinerja perusahaan dengan menggunakan sistem akuntansi. Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai account receivable.
Daftar isi
Pengertian Account Receivable
Bagi para akuntan istilah account receivable pasti sudah tidak asing lagi. Dalam sistem akuntansi, account receivable adalah piutang usaha atau catatan transaksi dari pihak lain, misalnya konsumen yang menjadi acuan suatu bisnis untuk menerima uang. Catatan tersebut berupa penagihan kepada konsumen yang telah berhutang kepada penjual.
Account receivable akan tercatat saat konsumen sudah membeli barang dagangan yang diperjualbelikan menggunakan sistem kredit atau telah melakukan pembayaran di muka. Ketika metode transaksi barang secara kredit, penjual merupakan kreditur tanpa jaminan dari pelanggan. Oleh karena itu, penjual harus berhati-hati saat menjual barang secara kredit.
Dalam akuntansi mensyaratkan untuk membuat estimasi untuk setiap jumlah piutang usaha. Taksiran jumlah tertulis sebagai saldo kredit pada akun kontra-piutang seperti penyisihan piutang tak tertagih. Cara pencatatan saldo akun kontra adalah dengan memasukkan barang atau jasa yang terjual pada konsumen pada saldo kredit. Saldo kredit akan menyebabkan jumlah piutang pada neraca menjadi berkurang. Setiap penyesuaian terhadap akun penyisihan juga akan mempengaruhi beban piutang tak tertagih pada laporan laba rugi. Account receivable atau piutang juga menjadi salah satu komponen yang tercatat pada neraca saldo.
Baca juga: Akuntansi Adalah Hal yang Penting untuk Perkembangan Bisnis
Ciri-Ciri Account Receivable
Ciri-ciri account receivable dapat dianalisis melalui lamanya tanggungan hutang yang harus dibayar sebelum waktu yang telah disepakati. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari piutang:
1. Memiliki nilai jatuh tempo
Nilai jatuh tempo merupakan istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama yang kemudian ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
Konsumen akan melakukan transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayarkan sejumlah nilai barang yang telah mereka beli, namun mereka juga akan membayarkan bunganya karena meminta waktu untuk membayar barang tersebut dengan tempo.
2. Terdapat umur jatuh tempo
Ciri yang selanjutnya yaitu terdapat umur atau tanggal jatuh tempo. Dengan lamanya piutang Anda dapat mengetahui umur jatuh tempo dari sebuah piutang. Pada umumnya penjual menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit tersebut namun hanya berbeda bulannya saja. Apabila berumur harian, maka wajib untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya secara pasti.
3. Tanggal jatuh tempo tertera sesuai kesepakatan
Dalam sebuah piutang biasanya terdapat tanggal jatuh tempo atau waktu pembayaran yang telah kedua belah pihak sepakati. Adanya tanggal jatuh tempo ini yang membedakan piutang dengan transaksi tunai. Pada tanggal tersebut, penjual akan menagih tagihan kepada pihak pembeli, sedangkan pembeli akan membayar hutang tersebut. Saat pembeli terlambat dalam membayar hutang maka mereka akan membayar denda. Hal ini membuat jumlah tagihan akan lebih besar daripada tagihan yang muncul pada masa jatuh tempo.
Baca juga: Mengenal Procurement Management dan Fungsinya bagi Perusahaan
Jenis-Jenis Account Receivable dalam Akuntansi
Sebagian besar laporan keuangan menggabungkan piutang dalam satu akun, namun ada juga perbedaan jenis piutang berdasarkan transaksi yang Anda lakukan. Terdapat dua jenis transaksi yang dapat membangun rekening piutang suatu bisnis yaitu sebagai berikut.
1. Piutang dagang atau trade receivable
Piutang dagang atau trade receivable adalah jenis piutang yang bukan menjadikannya sebagai penjamin, tetapi rekening terbuka. Umumnya memiliki tempo pembayaran yang relatif pendek yaitu 30 sampai 90 hari. Contoh piutang usaha (accounts receivable) dan wesel tagih (notes receivable).
Piutang usaha atau trade receivable adalah jumlah pembelian secara kredit oleh pelanggan, transaksi ini dapat berasal dari penjualan barang maupun jasa. Dalam bisnis, piutang ini ada karena pekerjaan sudah selesai tetapi perusahaan belum menerima pembayarannya.
Wesel tagih merupakan wesel yang ditagihkan kepada perusahaan lain yang memiliki hutang, dapat berasal dari transaksi seperti penjualan atau pembiayaan. Nilai wesel tagih akan sesuai dengan besaran suku bunga bank yang ada dalam transaksi. Biasanya terdapat janji tertulis untuk membayarkan transaksi jual beli menggunakan wesel tagih.
2. Piutang non dagang atau non-trade receivable
Sumber piutang ini umumnya berasal dari aktivitas perusahaan yang tidak berbentuk penyerahan barang maupun jasa utama yang penjual hasilkan. Piutang non dagang ini bisa berasal dari piutang karyawan atau staf, uang muka cabang perusahaan, deposito untuk menutup kerugian atau sebagai jaminan transaksi pembayaran, bunga dan dividen, serta berbagai klaim seperti perusahaan asuransi atas kerugian yang mendapat tanggungan.
Fungsi Account Receivable
Suatu bisnis yang sukses atau berhasil apabila bisnis tersebut semakin banyak jumlah pembeli yang melakukan transaksi. Namun, ketika pembeli mengalami keterlambatan dalam pembayaran hutang pemilik bisnis tentu akan mengalami kerugian dan berimbas pada laba perusahaan turun.
Penjualan secara kredit ini membuat pebisnis memiliki risiko kerugian yang besar. Ketika pembeli membayar di luar waktu jatuh tempo maka akan menimbulkan masalah dalam arus kas bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda dapat menerapkan perhitungan rasio perputaran piutang atau account receivable turnover ratio. Langkah ini dapat Anda coba untuk melacak pembayaran yang melebihi jatuh tempo. Selain itu, Anda dapat menggunakan software akuntansi sebagai satu cara mudah melacak pembayaran yang sudah jatuh tempo.
Rasio perputaran piutang ini melibatkan perhitungan keuangan simpel yang dapat mengindikasi cepat lambatnya pembayaran tagihan. Anda dapat memperolehnya dari hasil total penjualan bersih dibagi dengan rata-rata piutang. Account receivable bukanlah hal yang perlu untuk Anda hindari. Karena dengan mengaplikasikan pembayaran secara kredit dalam bisnis, Anda dapat menjual produk, menghabiskan stok, sehingga tak ada barang yang tersisa dan perusahaan dapat terhindar dari kerugian. Namun, pastikan secara rutin dan disiplin membuat pencatatan tertulis atas piutang yang telah pembeli bayarkan. Dengan demikian bisnis tetap aman dan berjalan lancar.
Baca juga: Aplikasi Inventory: Pengertian, Kelebihan, dan Fiturnya
Kesimpulan
Istilah akuntansi untuk akun piutang dagang adalah account receivable. Account receivable adalah uang yang dihutangkan kepada pelanggan untuk barang atau jasa yang mereka beli di masa lalu. Uang ini biasanya dibayarkan setelah beberapa minggu dan akan tercatat sebagai aset neraca perusahaan.
Piutang bisa merugikan bisnis jika Anda tidak memastikan pembeli membayarkan piutang secara tepat waktu. Hal penting lainnya adalah Anda dapat menggunakan sistem akuntansi untuk mencatat semua piutang usaha secara mudah dan otomatis sehingga akan mengefisiensikan proses bisnis Anda.
Pencatatan secara manual atau mungkin dengan menggunakan excel akan memakan waktu yang lama dan sering terjadi human error yang membuat pencatatan transaksi menjadi salah. Anda dapat menggunakan software akuntansi EQUIP yang hadir sebagai solusi dari masalah tersebut.
EQUIP merupakan software yang inovatif dengan fitur terlengkap, Anda dapat mengkustomisasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan memiliki jumlah pengguna yang tanpa batas. Dengan EQUIP, Anda dapat meningkatkan efisiensi manajemen bisnis Anda ke level tertinggi. Tunggu apa lagi? Yuk coba demo gratis sekarang!