Pengertian Gross Profit Margin dan Cara Menghitungnya

Gross Profit Margin adalah salah satu metrik keuangan yang penting dalam mengukur efisiensi operasional sebuah perusahaan. Angka ini menunjukkan persentase keuntungan kotor dari total pendapatan, membantu Anda memahami seberapa efektif bisnis Anda dalam menghasilkan keuntungan setelah mengurangi biaya langsung produksi.

Pentingnya Gross Profit Margin terletak pada kemampuannya untuk memberikan gambaran jelas mengenai kesehatan keuangan perusahaan Anda. Dengan mengetahui angka ini, Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan profitabilitas serta mengevaluasi strategi bisnis yang diterapkan.

Manfaatnya bagi perusahaan tidak hanya sebatas evaluasi, tetapi juga mencakup pengambilan keputusan yang lebih tepat, seperti menyesuaikan harga produk, mengelola biaya, hingga merancang strategi ekspansi yang lebih efektif. Dengan memahami metrik ini, perusahaan Anda dapat bersaing lebih baik di pasar dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Gross profit margin ini tidak hanya ada di perusahaan besar saja tetapi juga bisa digunakan di toko. Untuk membantu toko dalam menghitung gross profit margin, perusahaan bisa menggunakan software toko grosir. Menggunakan sistem akan membantu dalam perhitungan yang tepat. 

Selanjutnya, mari kita bahas bagaimana menghitung Gross Profit Margin dan bagaimana hasilnya dapat diinterpretasikan untuk mendukung pengembangan perusahaan Anda.

Accounting

Daftar Isi

    Apa itu Gross Profit Margin?

    gross profit margin

    Gross Profit Margin adalah metrik keuangan yang menunjukkan persentase keuntungan kotor dari total pendapatan perusahaan. Perhitungan ini dilakukan dengan membagi laba kotor (gross profit) dengan pendapatan total, lalu mengalikannya dengan 100. Hasilnya menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari penjualan setelah mengurangi biaya produksi langsung.

    Metrik ini sering digunakan untuk mengevaluasi efisiensi operasional suatu bisnis. Gross profit margin yang baik memberikan kemampuan kepada perusahaan dalam mengelola biaya produksinya dibandingkan dengan pendapatannya. Sebaliknya, margin kontribusi yang rendah menunjukkan adanya tantangan dalam mengendalikan biaya produksi atau menentukan harga jual yang kompetitif.

    Gross Profit Margin penting karena memberikan wawasan tentang kesehatan keuangan perusahaan. Selain itu, metrik ini membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis, seperti menyesuaikan strategi penetapan harga, mengurangi biaya, atau meningkatkan efisiensi proses produksi. 

    Faktor yang Memengaruhi Gross Profit Margin

    gross profit margin

    Gross Profit Margin tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan yang diperoleh perusahaan, tetapi juga oleh berbagai aspek yang terkait dengan operasional bisnis. Pemahaman tentang faktor-faktor ini sangat penting agar perusahaan dapat mengoptimalkan profitabilitasnya. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi Gross Profit Margin:

    1. Harga jual produk

    Harga jual produk memiliki dampak langsung pada Gross Profit Margin. Semakin tinggi harga jual dibandingkan dengan biaya produksi, semakin besar margin keuntungan yang dapat diperoleh. Namun, perusahaan perlu berhati-hati dalam menentukan harga agar tetap kompetitif di pasar tanpa mengorbankan volume penjualan.

    2. Jumlah barang yang terjual

    Jumlah barang yang berhasil dijual juga berpengaruh besar terhadap Gross Profit Margin. Semakin banyak produk yang terjual, semakin besar pendapatan yang diperoleh. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa volume penjualan tidak mengorbankan efisiensi biaya produksi.

    3. Harga pokok penjualan (HPP)

    HPP mencakup semua biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Semakin rendah HPP, semakin besar Gross Profit Margin yang bisa dicapai. Pengelolaan HPP yang efektif, seperti dengan negosiasi harga bahan baku atau efisiensi operasional, dapat meningkatkan margin keuntungan perusahaan.

    Fungsi Menghitung Gross Profit Margin

    Gross Profit Margin bukan sekadar angka dalam laporan keuangan, tetapi juga alat penting untuk memahami kinerja bisnis. Dengan mengetahui fungsi dari perhitungan ini, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam mengenai efisiensi operasional dan profitabilitas mereka. Berikut adalah fungsi-fungsi utama dari Gross Profit Margin:

    1. Mengukur efisiensi operasional

    Gross Profit Margin membantu perusahaan memahami seberapa efisien mereka dalam mengelola biaya produksi. Dengan metrik ini, perusahaan dapat mengevaluasi apakah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung sudah dikelola dengan baik.

    2. Menilai kesehatan keuangan

    Metrik ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualannya. Margin yang tinggi menunjukkan bisnis yang sehat, sedangkan margin rendah bisa menjadi tanda perlunya perbaikan dalam pengelolaan biaya atau strategi penjualan.

    3. Membantu penetapan harga

    Dengan menghitung Gross Profit Margin, perusahaan dapat menentukan harga produk atau jasa yang kompetitif tanpa mengorbankan profitabilitas. Hal ini membantu menciptakan keseimbangan antara daya saing dan keuntungan.

    4. Membantu perencanaan strategis

    Gross Profit Margin memberikan data yang relevan untuk pengambilan keputusan strategis, seperti menilai kinerja lini produk, mengelola biaya, atau mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan laba.

    Rumus dan Cara Menghitung Gross Profit Margin

    gross profit margin

    Rasio gross profit margin adalah rasio keuangan yang menunjukkan persentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualannya. Untuk menghitung GPM. Berikut rumus gross profit margin: 

    Gross Profit Margin = [(Penjualan Bersih – HPP) ÷ Penjualan Bersih] × 100%

    Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

    1. Tentukan Penjualan Bersih: Hitung total pendapatan dari penjualan produk atau jasa, kemudian kurangi dengan retur, diskon, dan tunjangan lainnya untuk mendapatkan penjualan bersih.
    2. Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP): Jumlahkan semua biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual, seperti biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
    3. Kurangi HPP dari Penjualan Bersih: Hasil pengurangan ini akan memberikan Laba Kotor.
    4. Bagikan Laba Kotor dengan Penjualan Bersih: Langkah ini menghasilkan rasio yang menunjukkan bagian dari penjualan yang menjadi laba kotor.
    5. Kalikan dengan 100% untuk Mendapatkan Persentase: Hasil akhir ini adalah Gross Profit Margin perusahaan Anda.

    Contoh Perhitungan:

    Misalkan PT XYZ memiliki penjualan bersih sebesar Rp1.000.000.000 dan HPP sebesar Rp600.000.000. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

    1. Laba Kotor: Rp1.000.000.000 – Rp600.000.000 = Rp400.000.000
    2. Gross Profit Margin: (Rp400.000.000 ÷ Rp1.000.000.000) × 100% = 40%

    Ini berarti PT XYZ memiliki Gross Profit Margin sebesar 40%, yang menunjukkan bahwa 40% dari penjualan bersihnya merupakan laba kotor.

    Memahami dan menghitung Gross Profit Margin penting bagi perusahaan untuk menilai efisiensi operasional dan profitabilitasnya. Dengan mengetahui GPM, perusahaan dapat membuat keputusan strategis yang lebih baik terkait pengendalian biaya dan penetapan harga produk atau jasa.

    Tantangan Perhitungan Gross Profit Margin Secara Manual

    gross profit margin

    Menghitung Gross Profit Margin secara manual sering kali menjadi proses yang rumit dan memakan waktu, terutama untuk perusahaan dengan skala operasional yang besar. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi:

    1. Kompleksitas data keuangan

    Pengumpulan data seperti pendapatan total, harga pokok penjualan (HPP), dan biaya produksi bisa menjadi sulit jika data tersebar atau tidak terorganisir dengan baik. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan.

    2. Risiko kesalahan manusia

    Kesalahan input data atau salah dalam menggunakan rumus adalah hal yang umum dalam perhitungan manual. Bahkan kesalahan kecil dapat menghasilkan laporan keuangan yang tidak akurat, yang kemudian memengaruhi pengambilan keputusan bisnis.

    3. Waktu yang tidak efisien

    Proses manual membutuhkan banyak waktu, terutama jika perusahaan memiliki banyak produk atau layanan. Waktu yang dihabiskan untuk perhitungan ini seharusnya dapat digunakan untuk fokus pada strategi bisnis lainnya.

    4. Keterbatasan dalam analisis mendalam

    Menggunakan perhitungan manual sering kali hanya menghasilkan data dasar tanpa wawasan yang lebih mendalam. Analisis tambahan, seperti membandingkan margin antar produk atau tren margin dari waktu ke waktu, menjadi sulit dilakukan.

    5. Kurangnya otomatisasi dan integrasi data

    Menggunakan aplikasi laporan keuangan milik EQUIP dapat mengatasi tantangan ini dengan mengotomatisasi perhitungan Gross Profit Margin. Software ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga meminimalkan risiko kesalahan dan menyediakan analisis keuangan yang lebih mendalam. Ketuk banner di bawah ini untuk menghitung skema harga.

    SkemaHarga

    Otomatiskan Perhitungan Gross Profit Margin Perusahaan dengan EQUIP

    gross profit margin

    Mengelola perhitungan Gross Profit Margin secara manual dapat menjadi tantangan besar bagi perusahaan, terutama jika data keuangan yang dikelola sangat kompleks. EQUIP memungkinkan Anda menghitung Gross Profit Margin dengan cepat dan akurat.

    Sistem akuntansi EQUIP dirancang untuk meminimalkan risiko kesalahan manusia dalam perhitungan. Data keuangan seperti pendapatan, HPP, dan laba kotor dapat diolah secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu dengan perhitungan manual yang memakan waktu.

    Keunggulan lain dari EQUIP adalah kemampuannya untuk terintegrasi dengan berbagai aspek operasional bisnis, seperti manajemen inventori dan penjualan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki data yang terpusat dan real-time, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih efektif.

    Optimalkan pengelolaan keuangan perusahaan Anda dengan EQUIP, dan rasakan manfaatnya dalam membantu bisnis Anda mencapai kinerja yang lebih baik. Saatnya beralih ke solusi modern yang lebih andal dan efisien untuk mendukung pertumbuhan perusahaan Anda dengan klik demo gratis di bawah ini. 

    DemoGratis

    Kesimpulan

    Gross Profit Margin adalah metrik penting yang menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan kotor dari total pendapatan setelah mengurangi biaya langsung produksi. Memahami metrik ini sangat penting karena memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan perusahaan serta membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

    Manfaatnya mencakup pengelolaan biaya yang lebih baik, penetapan harga yang kompetitif, dan perencanaan bisnis yang lebih efektif untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan. Namun, perhitungan manual dapat menjadi tantangan karena rentan terhadap kesalahan dan memakan waktu.

    Untuk mengatasi tantangan ini, gunakan software akuntansi EQUIP yang memungkinkan perhitungan Gross Profit Margin secara otomatis dan akurat. Dengan fitur-fitur canggih dan integrasi data yang lengkap, EQUIP membantu perusahaan Anda meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko kesalahan, dan membuat keputusan berbasis data yang lebih baik.

    FAQ tentang Gross Profit Margin

    Gross Profit Margin yang baik biasanya berkisar antara **20% hingga 40%**, tergantung pada industri dan model bisnis. Misalnya, sektor manufaktur mungkin memiliki margin lebih rendah dibandingkan sektor jasa karena perbedaan struktur biaya. Yang terpenting, margin tersebut harus cukup untuk menutupi biaya operasional dan menghasilkan keuntungan bersih yang sehat.

    Untuk meningkatkan Gross Profit Margin, perusahaan dapat menaikkan harga jual produk secara strategis, mengurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) melalui efisiensi produksi, dan fokus pada penjualan produk bernilai tinggi dengan margin besar. Selain itu, mengelola diskon secara bijak dapat menjaga keuntungan tanpa mengurangi daya saing. Langkah-langkah ini membantu meningkatkan profitabilitas secara berkelanjutan.

    Persentase profit menunjukkan seberapa besar laba dibandingkan dengan modal atau biaya produksi, sedangkan margin profit menunjukkan seberapa besar laba dibandingkan dengan pendapatan total. Keduanya mengukur profitabilitas, tetapi dari perspektif yang berbeda.

     

    Artikel Terkait

    Baca Juga

    Forbes
    Hospitality Product

    Sistem ERP EQUIP menyederhanakan proses bisnis kami mulai dari pengadaan hingga pengiriman barang.

    Coba Gratis
    One Mart
    Supermarket

    Dengan software EQUIP, kami bisa dengan mudah menyelesaikan setiap pesanan hanya dalam hitungan menit.

    Coba Gratis
    Bee Choo
    Beauty Treatment Product

    EQUIP memudahkan pengelolaan inventaris, keuangan, penjualan, pembelian di satu sistem sehingga mudah dilacak.

    Coba Gratis
    Icon EQUIP

    Gabriella
    Balasan dalam 1 menit

    Gabriella
    Ingin Demo Gratis?

    Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
    628111775117
    ×

    Gabriella

    Active Now

    Gabriella

    Active Now