Sistem pembelian (purchasing system) adalah salah satu aspek penting dalam keberlangsungan bisnis. Melalui sistem yang baik, sebuah perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memperoleh bahan baku atau barang dengan efisien dan efektif. Sistem ini juga dapat membantu mengontrol biaya dan meningkatkan keuntungan bisnis.
Dengan menggunakan purchasing system yang baik, perusahaan dapat menghindari transaksi yang tidak perlu. Sistem transaksi tersebut seringkali ditemukan dalam sebuah software yang mampu mengotomatiskan transaksi, seperti software procurement. Simak penjelasan lengkap mengenai berikut!
Apabila anda ingin mencoba langsung sistem purchasing untuk bisnis anda, maka anda dapat langsung mencoba dan mendaftarkan diri ke demo gratis sistem purchasing EQUIP sekarang.
Key Takeaways
Sistem pembelian adalah suatu sistem yang digunakan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan bisnis.
Keuntungan sistem pembelian adalah meningkatkan efisiensi, mengurangi pengeluaran, dan lain-lain.
Purchasing system yang baik dapat membantu perusahaan untuk mengelola dan menjaga keberlangsungan bisnis.
Apa itu Sistem Pembelian?
Sistem pembelian adalah suatu proses kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan dalam operasional bisnis. Sistem ini meliputi berbagai tahap, mulai dari identifikasi kebutuhan, pemilihan pemasok, negosiasi harga dan persyaratan, hingga pengiriman barang. Efektivitas dan efisiensi dari sistem ini dapat membantu perusahaan dalam meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan
Dalam mengimplementasikan sistem ini, perusahaan dapat menggunakan berbagai strategi. Mulai dari melakukan pembelian langsung dari produsen atau distributor, menggunakan jasa perantara atau pihak ketiga, atau menggunakan teknologi seperti platform e-commerce. Secara keseluruhan, purchasing system yang baik dapat membantu perusahaan untuk menjaga keberlangsungan bisnis.
Baca juga: Procurement: Pengertian, Proses, Jenis, dan Perbedaannya dengan Purchasing
Manfaat Penggunaan Sistem Pembelian bagi Bisnis
Sistem pembelian yang efisien tidak hanya bermanfaat bagi pelanggan. Bagi bisnis, memiliki sebuah sistem transaksi yang terorganisir akan memberikan manfaat jangka panjang. Berikut adalah keuntungannya bagi bisnis:
Meningkatkan efisiensi operasional
Mengurangi pengeluaran perusahaan
Dengan sistem pembelian yang terencana dan terstruktur, perusahaan dapat memastikan bahwa hanya barang atau jasa yang benar-benar dibutuhkan. Dengan sistem yang baik, semua hal yang menyangkut pengeluaran dapat terkelola dengan baik. Hal ini dapat mencegah pembelian barang yang tidak diperlukan sehingga mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Selain itu, dengan sistem yang efektif, perusahaan dapat melakukan negosiasi harga yang lebih baik dengan pemasok. Dalam melakukan negosiasi, perusahaan dapat mengajukan permintaan penawaran dari beberapa pemasok untuk membandingkan harga dan kualitas barang atau jasa. Dalam jangka panjang, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh harga yang lebih kompetitif.
Meningkatkan kualitas produk dan jasa
Dalam sistem pembelian yang terintegrasi, perusahaan dapat melakukan pemantauan kinerja pemasok secara teratur. Dengan pemantauan kinerja pemasok, perusahaan dapat mengetahui apakah pemasok telah memenuhi kualitas. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengambil tindakan korektif dengan pemasok jika terdapat masalah dalam kualitas barang.
Selain itu, perusahaan dapat berkolaborasi dengan pemasok untuk meningkatkan inovasi dalam produk dan jasa. Perusahaan dapat meminta saran atau masukan dari pemasok tentang cara meningkatkan kualitas produk dan jasa. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk dan jasa secara keseluruhan dan meningkatkan daya saing bisnis.
Memudahkan perusahaan untuk mengukur kinerja dan efektivitas proses pembelian
Sistem pembelian yang baik memudahkan perusahaan untuk mengukur kinerja dan efektivitas proses pembelian dengan menerapkan metrik kinerja. Metrik kinerja ini dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi perusahaan untuk mengevaluasi proses pembelian. Dalam penerapannya, perusahaan dapat memantau waktu pemesanan, waktu pengiriman, biaya pengiriman, atau kualitas produk atau jasa.
Dengan memantau metrik kinerja ini, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja pemasok dan melakukan perbaikan pada proses pembelian. Selain itu, sistem pembelian yang baik juga dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan analisis biaya-manfaat dalam proses pembelian. Oleh karena itu, perusahaan dapat memperkirakan pengeluaran dan keuntungan yang mungkin terjadi.
Jenis-jenis Dokumen dalam Sistem Pembelian
Berikut adalah jenis-jenis dokumen yang ditemukan dalam sistem pembelian:
1. Purchase Requisition (PR) / Permintaan Pembelian
Dokumen internal yang dibuat oleh bagian pengguna barang untuk meminta pembelian barang atau jasa tertentu. Biasanya berisi nama barang, jumlah, spesifikasi, alasan kebutuhan, dan tanggal permintaan.
2. Request for Quotation (RFQ) / Permintaan Penawaran Harga
Dokumen yang dikirim ke beberapa pemasok untuk meminta penawaran harga dan syarat pembelian. Tujuannya agar perusahaan dapat membandingkan penawaran sebelum memilih vendor terbaik.
3. Quotation / Penawaran Harga
Balasan dari pemasok terhadap RFQ yang berisi harga, waktu pengiriman, syarat pembayaran, dan ketentuan lainnya. Dokumen ini digunakan sebagai dasar evaluasi dan negosiasi pembelian.
4. Purchase Order (PO) / Surat Pemesanan Pembelian
Dokumen resmi yang dikeluarkan oleh bagian pembelian kepada pemasok sebagai konfirmasi pesanan. Berisi detail barang/jasa, jumlah, harga, waktu pengiriman, serta ketentuan pembayaran.
5. Delivery Order (DO) / Surat Jalan
Dokumen yang dikirim bersama barang oleh pemasok sebagai bukti bahwa barang telah dikirim. Digunakan oleh bagian gudang untuk memeriksa dan mencocokkan barang yang diterima.
6. Goods Receipt Note (GRN) / Laporan Penerimaan Barang (LPB)
Dokumen yang dibuat oleh bagian gudang setelah menerima barang. Berisi hasil pemeriksaan jumlah, kondisi, dan kesesuaian barang dengan PO dan DO.
7. Supplier Invoice / Faktur dari Pemasok
Tagihan resmi dari pemasok kepada perusahaan untuk pembayaran barang atau jasa yang telah dikirim. Menjadi dasar pencocokan dokumen sebelum pembayaran dilakukan.
8. Payment Voucher / Bukti Pembayaran
Dokumen internal yang digunakan bagian keuangan untuk mencatat pembayaran kepada pemasok. Berfungsi sebagai bukti transaksi dan arsip akuntansi.
9. Purchase Report / Laporan Pembelian
Dokumen rekap yang berisi data pembelian selama periode tertentu, digunakan untuk analisis dan audit. Biasanya mencakup total pembelian, vendor, dan efisiensi anggaran.
Prosedur dalam Sistem Pembelian yang Perlu Diketahui
Dalam menggunakan purchasing system, ada prosedur-prosedur yang perlu dan penting untuk diperhatikan. Berikut adalah prosedur tersebut:
1. Permintaan Pembelian (Purchase Requisition)
Bagian yang membutuhkan barang atau jasa mengajukan form permintaan pembelian (PR) ke bagian pembelian untuk disetujui sesuai kebutuhan dan anggaran.
2. Persetujuan Permintaan
Manajemen dan bagian pembelian memverifikasi PR berdasarkan ketersediaan dana, stok, dan urgensi sebelum lanjut ke proses berikutnya.
3. Pemilihan Pemasok
Tim pembelian mencari dan menilai vendor terbaik melalui request for quotation (RFQ) berdasarkan harga, kualitas, dan waktu pengiriman.
4. Pembuatan Purchase Order (PO)
Setelah pemasok dipilih, dibuat PO resmi berisi detail barang, jumlah, harga, serta syarat pengiriman dan pembayaran.
5. Penerimaan Barang
Barang yang datang diperiksa oleh bagian gudang untuk memastikan jumlah dan spesifikasi sesuai PO, lalu dicatat dalam laporan penerimaan barang (LPB).
6. Pencocokan Dokumen (Three-Way Matching)
Bagian akuntansi mencocokkan PO, LPB, dan invoice guna memastikan kesesuaian data sebelum pembayaran.
7. Pembayaran Pemasok
Bagian keuangan melakukan pembayaran sesuai termin melalui transfer, cek, atau metode lain, dan menyimpan bukti transaksi.
8. Arsip dan Pelaporan
Seluruh dokumen pembelian diarsipkan untuk audit dan pelaporan. Laporan rutin dibuat untuk memantau efisiensi pembelian.
9. Evaluasi Kinerja Pemasok
Secara berkala, perusahaan menilai performa vendor dari segi harga, kualitas, dan ketepatan pengiriman untuk kerja sama berikutnya.
Purchasing Menjadi Lebih Simple dengan Sistem EQUIP
Dalam proses purchasing, suatu perusahaan dapat menghadapi banyak tantangan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi seperti software purchasing dari EQUIP. Purchasing system ini dirancang untuk mengotomatisasi dan menyederhanakan seluruh procurement process, mulai dari permintaan, pembelian hingga pembayaran.
Dengan fitur-fitur lengkap dan komprehensif, sistem purchasing EQUIP dapat memenuhi segala kebutuhan bisnsi Anda. Terlebih dari itu, sistem ini dapat membantu Anda mengatasi berbagai masalah yang mungkin dihadapi dalam proses purchasing.
Keunggulan aplikasi procurement EQUIP:
- Efisiensi Proses: Otomatisasi dokumen dan persetujuan mempercepat alur kerja.
- Penghematan Biaya: Analisis data membantu dalam pengambilan keputusan strategis untuk mengurangi pengeluaran.
- Transparansi: Setiap tahapan dalam proses dapat dipantau secara real-time.
- Integrasi: Terhubung dengan modul lain seperti akuntansi dan manajemen persediaan
Apabila anda tertarik mencoba aplikasi procurement EQUIP, anda dapat mendaftarkan diri ke demo gratis yang ditawarkan sekarang.
Kesimpulan
Sistem pembelian yang baik dan efektif merupakan hal yang penting bagi bisnis. Sistem yang baik dapat memudahkan perusahaan untuk mengukur kinerja dan efektivitas proses transaksi. Dengan software purchasing, sistem dapat terkelola dengan baik. Oleh karena itu, penggunaan sistem pembelian dengan bantuan software menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih efektif.
Salah satu software purchasing terbaik di Indonesia adalah software pembelian EQUIP. Software ini sudah digunakan oleh lebih dari ratusan perusahaan di Indonesia sehingga kualitasnya terjamin dan reputasinya juga baik.
Apabila Anda tertarik mencoba EQUIP, Anda dapat jadwalkan demo gratis bersama kami segera!
FAQ Sistem Pembelian
Sistem pembelian adalah suatu proses kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan dalam operasional bisnis. Sistem ini meliputi berbagai tahap, mulai dari identifikasi kebutuhan, pemilihan pemasok, negosiasi harga dan persyaratan, hingga pengiriman barang.
Tugas utama dari Purchasing adalah untuk mengadakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk operasionalnya. Ini melibatkan serangkaian kegiatan untuk memastikan perusahaan mendapatkan apa yang dibutuhkan dengan harga terbaik, kualitas yang sesuai, dan waktu yang tepat.
Contoh pembelian yang sering terjadi adalah ketika perusahaan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan operasinya. Ini bisa berupa pembelian bahan-bahan yang akan diolah menjadi produk akhir, perlengkapan yang digunakan dalam aktivitas kantor, peralatan yang mendukung proses produksi atau layanan, hingga jasa dari pihak eksternal untuk keahlian tertentu.