Banyak pemilik bisnis masih menghadapi tantangan dalam mencatat biaya Merchant Discount Rate (MDR) secara manual. Proses ini tidak hanya menyita waktu, tetapi juga meningkatkan risiko salah hitung yang akhirnya mengganggu akurasi laporan keuangan. Masalah tersebut bisa menjadi lebih serius jika terus diabaikan.
Kesalahan pencatatan MDR dapat berujung pada selisih laporan penjualan, arus kas yang tidak transparan, hingga keputusan bisnis yang keliru. Pemerintah melalui regulasi Bank Indonesia tentang MDR QRIS juga telah menetapkan aturan yang jelas terkait besaran MDR, sehingga pengelolaan yang salah bisa berdampak pada kepatuhan bisnis terhadap regulasi yang berlaku.
Salah satu solusi efektif untuk mengatasinya adalah dengan menerapkan software POS yang terintegrasi. Sistem ini mampu merekam transaksi secara otomatis, menghitung MDR sesuai metode pembayaran, dan menyajikan laporan penjualan real-time, sehingga bisnis Anda lebih efisien, akurat, dan tetap sesuai regulasi pemerintah.
Key Takeaways
Merchant Discount Rate (MDR) adalah biaya persentase transaksi yang dibebankan penyedia pembayaran kepada merchant, tergantung jenis kartu, metode pembayaran, dan kebijakan.
MDR memberikan manfaat mempermudah pembayaran, memperluas pasar, dan memberi promo bagi pemilik usaha, serta menawarkan transaksi cepat bagi pelanggan.
MDR memiliki berbagai jenis berdasarkan pada penyedia layanan pembayaran yang digunakan, seperti flat-rate pricing, interchange plus pricing, dan tiered pricing.
Software POS EQUIP memudahkan pengelolaan transaksi, perhitungan MDR, dan operasional bisnis dengan fitur tanpa batas pengguna, pelaporan akurat, serta akses fleksibel kapan saja.
Apa itu Merchant Discount Rate (MDR)?
Merchant Discount Rate (MDR) adalah biaya yang dibebankan perusahaan penyedia layanan pembayaran kepada merchant atau bisnis setiap kali terjadi transaksi menggunakan kartu debit atau kredit.
MDR biasanya dihitung sebagai persentase dari total nilai transaksi. Besaran persentase ini dapat bervariasi tergantung pada jenis kartu yang digunakan, metode pembayaran, serta kebijakan penyedia layanan pembayaran.
Merchant discount rate umumnya sudah mencakup layanan pemrosesan transaksi, keamanan data, dan dukungan teknis yang membantu memastikan kelancaran proses pembayaran.
Manfaat Merchant Discount Rate untuk Pemilik Usaha dan Pelanggan
Dalam penerapannya, merchant discount rate (MDR) menawarkan berbagai manfaat yang menguntungkan tidak hanya bagi pemilik usaha, tetapi juga bagi pelanggan. Berikut penjelasannya:
Manfaat Merchant Discount Rate untuk pemilik usaha
Bagi pemilik usaha, merchant discount rate memberikan sejumlah manfaat, antara lain:
- Mempermudah penerimaan pembayaran dengan kartu debit maupun kredit.
- Memberikan peluang mendapatkan promo dari bank penerbit.
- Memperluas jangkauan pelanggan melalui metode pembayaran yang beragam.
- Meningkatkan margin keuntungan jika harga produk sudah memperhitungkan biaya transaksi.
Selain manfaat di atas, pengelolaan MDR dengan software POS juga mendukung strategi cross selling dan up selling. Saat pembayaran berlangsung, sistem bisa otomatis merekomendasikan produk tambahan (cross selling) atau menawarkan upgrade/paket premium (up selling), sehingga transaksi lebih efisien sekaligus meningkatkan pendapatan bisnis.
Manfaat Merchant Discount Rate untuk pelanggan
Bagi pelanggan, penerapan tarif merchant discount rate juga memberikan beberapa keuntungan, di antaranya:
- Tidak dibebani biaya MDR saat bertransaksi.
- Mendapat kemudahan melakukan pembayaran secara nontunai.
- Berkesempatan memperoleh diskon, hadiah, atau promo khusus pada transaksi tertentu.
- Proses pembayaran lebih cepat dan praktis tanpa perlu membawa uang tunai.
Jenis-jenis Merchant Discount Rate
Perhitungan MDR dapat berbeda tergantung penyedia layanan pembayaran yang digunakan. Beberapa menggunakan tarif tetap berbasis biaya interchange dan ada pula yang menjadikan interchange rate sebagai biaya dasar dengan tambahan margin.
Berikut penjelasan lebih dalam mengenai jenis-jenis MDR:
1. Flat-rate pricing
Merchant discount rate model ini menetapkan persentase atau biaya tetap untuk setiap transaksi, tanpa memandang jenis kartu atau detail transaksi. Sistem ini lebih sederhana dipahami, namun kurang efisien untuk transaksi bernilai besar atau volume tinggi.
2. Interchange plus pricing
Dalam sistem ini, merchant membayar biaya interchange yang ditetapkan oleh jaringan kartu (Visa, Mastercard, dll.) ditambah markup atau biaya tetap dari penyedia layanan pembayaran. MDR ini lebih transparan karena biaya terperinci terlihat jelas, tetapi perhitungannya lebih rumit.
3. Tiered pricing
Transaksi ini dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan jenis kartu, volume transaksi, atau metode pembayaran. Setiap kategori memiliki tarif berbeda, umumnya dibagi menjadi “qualified,” “mid-qualified,” dan “non-qualified.”
Merchant discount rate ini lebih mudah dikelola, namun memiliki biaya yang mahal jika banyak transaksi masuk dengan kategori tarif tinggi.
4. Blended-rate pricing
Metode ini menggabungkan berbagai jenis transaksi menjadi satu tarif rata-rata. Hal tersebut akan lebih praktis karena tidak membedakan tipe kartu atau detail transaksi, tetapi bisa membuat merchant membayar lebih untuk transaksi tertentu.
5. Subscription-based pricing
Merchant membayar biaya langganan bulanan atau tahunan kepada penyedia layanan pembayaran untuk mendapatkan tarif transaksi yang lebih rendah atau bebas biaya per transaksi. Cocok untuk bisnis dengan volume transaksi tinggi.
Tarif Merchant Discount Rate (MDR)
Penerapan merchant discount rate (MDR) tidak hanya berlaku untuk pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit, tetapi juga untuk berbagai metode pembayaran nontunai lainnya, termasuk melalui software POS.
Dengan memanfaatkan software POS, termasuk mPOS, bisnis dapat menawarkan berbagai metode pembayaran digital seperti kartu, e-wallet, maupun QRIS tanpa harus bergantung pada banyak perangkat tambahan. Hal ini mempermudah pencatatan transaksi sekaligus membuat biaya MDR lebih transparan dan mudah dikontrol.
Mesin POS dan EDC juga memudahkan pilihan pembayaran sekaligus mencatat transaksi otomatis. Pada software POS, MDR pun dikenakan per transaksi berhasil dengan tarif berbeda sesuai dengan jenis metode pembayaran.
Untuk metode pembayaran tertentu, tarif MDR dapat bervariasi sesuai kebijakan dan jenis transaksi. Anda juga bisa menghubungi tim penjualan EQUIP untuk mendapatkan informasi lebih detail atau penawaran tarif MDR yang lebih kompetitif.
Jenis Merchant | Kategori | % MDR | |
Reguler | Usaha Mikro (UMI) | Nilai transaksi ≤ Rp500.000 (sampai lima ratus ribu rupiah) | 0% |
Nilai transaksi > Rp500.000 (lebih dari lima ratus ribu rupiah) | 0.3% | ||
Semua jenis transaksi Usaha Kecil (UKE), Usaha Menengah (UME), dan Usaha Besar (UBE) | 0.7% | ||
Khusus | Transaksi di sektor pendidikan | 0.6% | |
Transaksi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) | 0.4% | ||
Meliputi Badan Layanan Umum, Public Service Obligation, penyaluran bantuan sosial (Government to People), pembayaran ke pemerintah (People to Government) seperti pajak atau paspor, serta donasi sosial nirlaba | 0% |
Cara Kerja Merchant Discount Rate
Merchant Discount Rate (MDR) pada dasarnya adalah biaya yang timbul setiap kali ada transaksi non-tunai. Saat pelanggan melakukan pembayaran dengan non-tunai, sistem akan langsung memproses transaksi melalui mesin EDC atau payment gateway. Dari proses inilah biaya MDR dikenakan kepada merchant sebagai bentuk kompensasi atas layanan pembayaran.
Setelah transaksi disetujui, dana masuk ke rekening merchant, tetapi jumlahnya tidak penuh. Ada persentase tertentu yang dipotong sebagai MDR. Potongan inilah yang kemudian dibagi ke pihak-pihak terkait, mulai dari bank penerbit, bank acquirer, hingga penyedia jaringan pembayaran.
Mekanisme ini memastikan setiap pihak yang terlibat mendapat kompensasi sesuai peran mereka. Dengan memahami alurnya, anda bisa lebih siap mengantisipasi biaya tambahan dan merencanakan strategi penetapan harga secara lebih efisien.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Merchant Discount Rate (MDR)
Saat menggunakan layanan pembayaran nontunai, banyak pebisnis hanya melihat MDR sebagai angka potongan semata. Padahal, besarnya tarif MDR ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Berikut beberapa faktor utama yang memengaruhi Merchant Discount Rate:
1. Jenis kartu yang digunakan
MDR biasanya berbeda tergantung pada jenis kartu yang digunakan pelanggan, misalnya kartu debit, kartu kredit, atau kartu prabayar. Transaksi dengan kartu kredit umumnya memiliki MDR lebih tinggi karena melibatkan risiko pembayaran yang lebih besar dan adanya tambahan biaya dari pihak penerbit kartu.
2. Jenis Industri atau Bisnis (Merchant Category)
Setiap industri memiliki tingkat risiko transaksi yang berbeda. Misalnya, bisnis di bidang pariwisata atau hiburan bisa dikenakan MDR lebih tinggi dibandingkan minimarket atau restoran. Penyedia layanan pembayaran menilai kategori bisnis untuk menyesuaikan potensi risiko chargeback dan keamanan transaksi.
3. Volume Transaksi
Jumlah transaksi bulanan yang besar biasanya membuat merchant bisa mendapatkan MDR lebih rendah. Hal ini karena penyedia layanan menganggap merchant dengan volume tinggi lebih stabil dan menguntungkan, sehingga mereka bersedia memberi tarif lebih kompetitif.
4. Negosiasi dengan Penyedia Layanan
Banyak merchant tidak menyadari bahwa MDR bisa dinegosiasikan. Jika anda memiliki track record pembayaran yang baik dan volume transaksi konsisten, anda berpeluang mendapatkan MDR lebih rendah dengan melakukan negosiasi bersama bank atau payment gateway.
5. Biaya Infrastruktur dan Teknologi
Setiap penyedia layanan memiliki standar biaya operasional berbeda, termasuk penggunaan mesin EDC (Electronic Data Capture), integrasi sistem POS, atau layanan payment gateway online. Faktor ini juga bisa memengaruhi besaran MDR yang diterapkan.
Optimalkan Penerapan Merchant Discount Rate dengan Software POS EQUIP
Software POS EQUIP adalah solusi POS asal Indonesia yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan transaksi dan perhitungan merchant discount rate secara praktis. Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, EQUIP membantu bisnis memantau biaya MDR.
EQUIP memungkinkan pencatatan penjualan, pengaturan promosi, pelaporan keuangan, dan pemantauan stok secara akurat. Sistem ini juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga memudahkan kontrol operasional bisnis di berbagai industri.
Fitur unggulan Software POS EQUIP untuk mendukung pengelolaan MDR:
- Inventory Tracking: Memantau stok secara real-time di semua outlet, terhubung otomatis dengan transaksi dan biaya MDR.
- Membership Management: Mengelola data anggota, program loyalitas, dan riwayat pembelian, dengan perhitungan biaya MDR untuk setiap transaksi.
- Customer & Promotion Management: Mengelola data pelanggan, diskon, dan promosi, dengan pencatatan biaya MDR untuk transaksi nontunai.
- Multi-Payment Method: Mendukung tunai, kartu, e-wallet, dan QRIS, lengkap dengan perhitungan MDR otomatis.
- Comprehensive Reporting: Laporan penjualan otomatis yang mencakup biaya MDR, memudahkan analisis dan pengambilan keputusan.
- Easy Billing & Reconciliation: Mempercepat penagihan dan rekonsiliasi, memastikan pencatatan MDR akurat.
- Return, Refund, & Credit Management: Mengelola retur dan refund secara transparan, termasuk perhitungan MDR.
Software POS EQUIP yang terintegrasi dengan software retail membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan MDR. Anda juga dapat mengetahui estimasi biaya penggunaan POS EQUIP melalui banner skema harga yang tersedia di bawah ini.
“Optimasi MDR bukan lagi soal menekan biaya semata, tapi bagaimana membuat transaksi lebih efisien. Dengan POS EQUIP, merchant bisa mengendalikan biaya sekaligus mempercepat pertumbuhan bisnis.” —Nabila Putri, MM, CBAP, Senior POS Consultant
Kesimpulan
Software POS EQUIP bukan sekadar alat pencatatan transaksi otomatis, tetapi juga platform strategis yang dirancang untuk menyederhanakan dan mengotomatisasi pengelolaan Merchant Discount Rate (MDR).
Bagi bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan biaya MDR, Software POS EQUIP menawarkan solusi fleksibel dan dengan fitur-fitur unggulan, sistem ini mampu mengintegrasikan pencatatan transaksi hingga perhitungan MDR secara akurat.
Ingin membuktikannya? EQUIP POS menyediakan demo gratis bagi bisnis Anda. Klik banner di bawah untuk menjelajahi kemudahan pengelolaan MDR yang lebih terukur dan efisien.
FAQ tentang Merchant Discount Rate
Merchant Discount Rate (MDR) adalah biaya yang dibayarkan merchant kepada bank atau penyedia layanan pembayaran setiap kali terjadi transaksi non-tunai. Biaya ini tidak boleh dibebankan ke konsumen karena berpotensi menaikkan harga produk atau layanan yang ditawarkan.
Biaya MDR berbeda tergantung metode pembayaran, misalnya QRIS berkisar 0–0,7% menyesuaikan skala usaha dan jenis merchant. Untuk transaksi kartu kredit, tarif umumnya sekitar ±2,9% melalui gateway ditambah biaya tetap sesuai kebijakan penyedia layanan.
Biaya EDC ditanggung langsung oleh pemilik outlet atau merchant sebagai bagian dari kewajiban operasional transaksi. Potongan ini berasal dari penggunaan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang memfasilitasi pembayaran dengan kartu debit maupun kredit.