Rekrutmen Karyawan: Tips Agar HR Tidak Salah Pilih Pekerja

Sebagai seseorang yang memiliki tanggung jawab di departemen human resources (HR), tentunya Anda tidak ingin mempekerjakan karyawan yang salah. Perekrutan yang tidak tepat berdampak negatif bagi perusahaan, seperti membuang waktu dan uang, menambah beban tim, serta menurunkan moral karyawan lain. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat melakukan rekrutmen. Di artikel ini, ada beberapa tips agar Anda terhindar dari kesalahan penilaian dan hanya memilih orang yang sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan perusahaan.

 

Jangan Abaikan Red Flag

Seorang kandidat mungkin terlihat kompeten dari CV-nya. Anda mengira mereka akan cocok kerja di perusahaan Anda karena memiliki banyak skill dan pengalaman. Namun, tidak ada yang tahu etos kerjanya sebelum Anda benar-benar bekerja dengan mereka. Maka dari itu, wawancara kerja menjadi salah satu tahapan yang penting dalam rekrutmen.

Saat proses wawancara, kandidat kerap kali menunjukkan red flag dan bagian HR, secara sadar, sering mengabaikannya. Berikut adalah hal-hal yang biasanya terlihat saat wawancara dan perlu dianggap sebagai tanda buruk terkait kinerja pelamar:

  • Datang terlambat saat wawancara. Butuh usaha untuk menghilangkan kebiasaan terlambat, sedangkan Anda tidak punya waktu untuk itu. Jika di acara sepenting wawancara kerja saja mereka terlambat, maka kemungkinan pelamar tersebut memang tidak disiplin. Hal itu juga menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu peduli dengan perusahaan Anda.
  • Keluarga terlalu terlibat saat proses seleksi. Keluarga dapat memberikan saran dan dukungan moral saat pencarian kerja, tetapi lebih baik perannya hanya sampai situ. Jika pelamar ditolak, maka ia akan kesulitan menerima keputusan tersebut, bisa karena tidak terbiasa menerima penolakan atau merasa tidak enak dengan keluarganya.
  • Penampilan lusuh. Kesan pertama merupakan hal yang krusial. Hanya butuh 7 detik bagi otak manusia untuk membentuk penilaian pada seseorang. Seharusnya, pelamar menyadari hal tersebut dan berpakaian rapi untuk meninggalkan kesan yang baik. Jika penampilan mereka asal-asalan dan kurang pantas untuk lingkungan kerja, maka kemungkinan penampilan mereka akan begitu setiap harinya.

Masih banyak lagi red flag yang harus Anda perhatikan. Jangan sampai Anda mengabaikan tanda-tanda tersebut. Bahkan kalau bisa, sampaikan kekhawatiran Anda kepada pelamar agar Anda tidak membuat asumsi yang bias.

Baca juga: Tips Jalani Rekrutmen Online di Tengah Pandemi COVID-19

Sampaikan Ekspektasi HR

Jangan pernah berpikir bahwa Anda tidak berhak mengatur karyawan dengan alasan mereka adalah orang dewasa. Anda memang tidak harus memberitahu hal yang sama berkali-kali kepada mereka. Namun, jika ingin karyawan bekerja sesuai harapan, maka Anda harus menjelaskan ekspektasi terkait pekerjaan dan memastikan bahwa mereka paham. Anda juga harus bersikap terbuka ketika pelamar memiliki pendapat terkait ekspektasi tersebut. Diskusikan apa yang terbaik untuk kedua belah pihak agar tidak ada kesalahpahaman.

Tiap perusahaan memiliki nilai dan budaya yang berbeda. Tiap atasan juga tentunya memiliki ekspektasi yang berbeda. Sekalipun calon karyawan sangat ahli di bidang yang sama di perusahaan lamanya, Anda tetap harus menjelaskan arti kesuksesan bagi perusahaan Anda. Jika Anda tidak melakukannya, dengan anggapan pelamar sudah mengerti, maka Anda tidak akan puas dengan kinerja mereka. Mereka tidak bisa membaca pikiran Anda, jadi Anda harus menyampaikan ekspektasi dengan sejelas mungkin.

Pahami Tujuan Pelamar

Salah satu alasan kinerja karyawan buruk adalah mereka tidak yakin perusahaan Anda adalah tujuan akhir. Bekerja di perusahaan Anda tidak termasuk ke dalam rencana jangka panjang mereka. Memang tidak ada salahnya memperbanyak keahlian dan pengalaman, tetapi Anda harus waspada ketika pelamar berani mengatakan bahwa mereka hanya menjadikan perusahaan Anda sebagai batu loncatan karier.

Saat wawancara, tanya kepada pelamar mengenai tujuan dan ekspektasi mereka. Anda harus tahu apa yang mereka inginkan dalam jangka waktu tertentu, seperti enam bulan, lima tahun, atau bahkan sepuluh tahun. Hal tersebut tidak sulit dilakukan, tapi berdampak besar terhadap cara pandang Anda terhadap calon karyawan. Anda tidak hanya mengetahui ambisi dan komitmen pelamar terhadap perusahaan, tetapi juga mengetahui apakah pelamar adalah orang yang memiliki tujuan dan mampu membuat perencanaan, baik dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan.

Pastikan Deskripsi Pekerjaan Sesuai dengan Posisi yang Ditawarkan

Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh perusahaan adalah membuka lowongan kerja untuk satu posisi yang spesifik, tetapi berharap karyawannya dapat melakukan banyak hal, bahkan di luar ranah posisi tersebut. Sebelum melakukan rekrutmen, Anda harus tahu apa yang Anda harapkan dari calon karyawan. Oleh karena itu, buatlah deskripsi pekerjaan yang sesuai dan memuat informasi yang relevan.

Jangan sampai Anda membuat karyawan kaget dan merasa kewalahan. Misalnya, seseorang melamar kerja untuk posisi Social Media Specialist. Tanggung jawab mereka adalah merancang konten media sosial yang menarik. Jadi, jangan harap mereka mahir dalam menulis konten, mendesain, atau melakukan pekerjaan di luar deksripsi yang tercantum di iklan lowongan. Mungkin Anda bisa sesekali meminta bantuan mereka untuk mengerjakan tugas-tugas di luar tanggung jawab, tetapi mintalah pengertian mereka terlebih dahulu dan usahakan tidak terlalu sering.

Artikel terkait: 7 Strategi Sukses dalam Memulai Bisnis Batik untuk Pemula

Kesimpulan

Mempekerjakan karyawan yang tidak sesuai dengan harapan dapat menghambat performa perusahaan Anda secara keseluruhan. Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat melakukan rekrutmen. Jangan abaikan red flag yang terlihat, kemukakan ekspektasi Anda, pahami tujuan pelamar, dan pastikan deskripsi pekerjaan telah sesuai.

 

Proses rekrutmen dapat dipermudah oleh Software ERP yang terdiri dari berbagai modul. Dengan software ini, Anda dapat mengelola portal lowongan dan melakukan proses screening, mengontrol dan menganalisis biaya untuk keperluan HR, serta mengatasi kesenjangan keterampilan dan mengidentifikasi potensi karyawan.

Artikel Terkait

Baca Juga

Coba Gratis Software EQUIP

Diskusikan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli kami dan dapatkan demonya! GRATIS!

Ingin respon lebih cepat?

Hubungi kami lewat Whatsapp

Icon EQUIP

Aurel
Balasan dalam 1 menit

Aurel
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
628111775117
×

Aurel

Active Now

Aurel

Active Now